Masyarakat Indonesia Mempunyai Rumah Idaman

Masyarakat Indonesia Mempunyai Rumah Idaman

rumahawan.web.id – Mendapatkan tempat untuk berteduh yang berguna sebagai pelindung dari teriknya cahaya matahari dan deras hujan, namun fungsi utamanya ialah sebagai kenyamanan bagi pengguna manusia. akan tetapi semakin berkembangnya design rumah Masyarakat Indonesia Mempunyai Rumah Idamannya.

Dengan semakin berkembangnya desain arsitektur rumah, atap kini juga menjadi pendukung estetika eksterior. Dengan memilih desain atap yang unik dan tidak biasa, siapapun pasti akan semakin nyaman tinggal di dalam rumah.

Tapi unik dan menarik saja tidak cukup. Atap yang baik adalah yang mampu memenuhi syarat seperti ringan, ramah lingkungan, serbaguna dan kuat.

“Untuk itu kami rilis Ondugreen, produk yang menjawab isu Sustainable Living and Green Environment. Di mana tren ini sudah menjamur di negara-negara maju yang peduli lingkungan. Ondugreen adalah salah satu bukti kontribusi nyata bahwa Indonesia juga sudah mulai merintis jalan menuju ke gaya hidup yang lebih peduli terhadap lingkungan,” kata Country Director PT Onduline Indonesia, Tatok Prijobodo.

Ondugreen adalah sebuah sistem atap hijau, di mana atap terbuka dimanfaatkan sebagai area penghijauan sehingga memberi manfaat berkelanjutan bagi bangunan itu sendiri, penghuni maupun lingkungan di sekitarnya.

Baca Juga :

Produk ini dirancang dengan waterproofing layer, irrigation, serta drainage system layer, sehingga memudahkan perawatan baik di musim kering maupun musim hujan.

“Lantaran material mumpuni, maka genteng ini cocok digunakan untuk segala area, khususnya kawasan perkotaan yang cenderung menghadapi krisis udara segar. Seperti atap rumah, bangunan kantor, pertokoan dan bangunan komersial lainnya. Kami hadirkan tipe ekstensif dan semi intensif, dengan ketebalan maksimum 15cm dan luas 100m2,” imbuh Tatok.

Selain merilis produk baru, Onduline juga mendorong para profesional arsitek untuk berpartisipasi dalam ajang Onduline Green Roof Award (OGRA) pada tahun keempat.

“Kegiatan ini bertujuan memotivasi dan mendorong para arsitek muda, dalam memberikan solusi yang konseptual dan berkelanjutan terkait kebutuhan desain atap yang kuat, namun tetap ramah lingkungan dan cocok untuk daerah tropis,” kata Tatok.

Kali ini, sayembara dua tahunan tersebut mengangkat tema Tropical Green Roof System, selaras dengan diluncurkannya produk Ondugreen. Melalui tema tersebut, para peserta dapat mengeluarkan gagasannya sekreatif dan seinovatif mungkin terkait sistem green roof yang cocok untuk iklim tropis Indonesia.

Juga bagaimana sistem tersebut dapat terpasang pada atap bangunan, dengan tetap memperhatikan berbagai isu teknis green roof, seperti kemampuan tahan air dan sistem drainase.

Pendaftarannya dibuka mulai 1 Februari 2019 hingga 30 Agustus 2019. Tatok berharap, peserta yang mengikuti seleksi pada tahun ini lebih banyak dari tahun lalu.

“Kami menargetkan 160 karya desain masuk di tahun ini, lebih tinggi dari sayembara yang sama dua tahun sebelumnya sekitar 120 karya,” tukasnya.

Kebersihan Rumah Harus Dijaga

Kebersihan Rumah Harus Dijaga

rumahawan – Rumah yang bersih dan rapi akan menjaga kamu dari pandangan negatif tamu saat berkunjung ke rumah kamu, untuk itu kebersihan rumah harus dijaga karena kita tidak hidup di rumah saja melainkan juga menikmati hidup.

Rapi dan bersih jelas-jelas punya makna yang berbeda. Anda bisa saja punya rumah yang bersih, lantai yang dipel, dan kamar mandi yang bersih bersinar. Tapi, belum tentu rumah tersebut bisa dibilang rapi.

Buktinya, masih ada pakaian yang belum ditata di lemari, tempat tidur yang belum dibereskan, dan barang-barang yang berserakan di rumah. Jadi, bila Anda membersihkan rumah, jangan lupa sekalian merapikannya agar bisa memberikan kenyamanan tersendiri bagi Anda.

Baca Juga :

Biasanya, mereka yang rumahnya rapi punya rutinitas merapikannya sendiri, lho. Mereka tidak menunggu waktu hingga rumahnya kotor atau berantakan sehingga tidak menghabiskan waktu yang banyak untuk membersihkannya.

Mereka memiliki rutinitas agar menjaga kamar mereka tetap rapi, seperti merapikan tempat tidur setelah bangun, memastikan anak-anak mereka menaruh kembali mainannya di kotak mainan, atau langsung melipat pakaian setelah selesai dicuci dan dijemur.

Sama seperti beres-beres, kebersihan ini juga harus dirutinkan dan dibiasakan. Bila dilakukan segera, kita tidak perlu membiarkan waktu dan tenaga kita habis kala kita membersihkannya dalam sekali waktu.

Contoh kebiasaan ini adalah mencuci piring setelah makan, membersihkan remah-remah roti yang berceceran dan tidak membiarkannya, atau melap wastafel dapur setelah digunakan.

Di Tahun 2019 Rumah Itu Penting

Di Tahun 2019 Rumah Itu Penting

rumahawan – Manusia tidak bisa hidup secara normal jika tanpa sebuah rumah, untuk itu di tahun 2019 rumah itu penting bagi kehidupan kita. http://www.jokerr123.net/ Kebutuhan akan rumah atau tempat tinggal akan seminkin meningkat agar kehidupan keluarga bisa berjalan secara manusiawi.

Keputusan untuk membeli rumah atau hunian lainnya harus secepatnya diambil oleh generasi muda yang baru saja memasuki dunia kerja. Semakin muda usia saat membeli rumah, maka akan semakin baik karena masa muda masih belum banyak tanggungan.

“Tahun ini penting bagi Gen Z, karena mereka akan berusia 21 tahun yang artinya secara hukum mereka sudah dianggap secara penuh cakap bertindak atas nama diri sendiri untuk bekerja, berpenghasilan, menabung, berinvestasi, dan mengelola hutang termasuk diantaranya untuk membeli rumah atau properti lainnya dengan menggunakan fasilitas kredit seperti KPR atau KPA,” kata Ike.

Untuk Gen Z yang baru memulai hidup mandiri, pemahaman keuangan sejak awal menjadi sangat penting. Saat karier dan pendapatan meningkat, fundamental yang kuat akan membantu mereka mengelola relasi yang sehat dengan uang.

Salah satunya dengan mempraktekkan prinsip keuangan 10-20-30-40. Artinya, 10 persen dana darurat, 20 persen tabungan dan investasi, 30 persen hutang produktif, 40 persen kebutuhan hidup.

Baca Juga :

Lihat proporsinya bahwa mulai dengan dana darurat dan tabungan, bukan sebaliknya. Ini penting agar sudah teralokasikan di awal dan bukan dari sisa gaji. Apalagi kalau menabung dari sisa gaji biasanya jarang terwujud karena sering tak ada sisanya. Rumahawan mengajak generasi muda agar mulai membeli rumah sebagai bentuk investasi masa depan.

“Apabila mereka mau membeli rumah sejak usia dini, hal itu akan menjadi aset yang nilainya akan naik berlipat-lipat saat mereka sudah berusia 40 tahunan. Rumah dan pengetahuan untuk membeli properti yang tepat adalah harta yang paling berharga, selain keluarga,” kata Ike.

Pengetahuan diperlukan untuk bisa membeli rumah atau properti dengan tepat. Rumah Property Index sebagai portal properti online membantu para pencari properti khususnya generasi muda untuk mengambil keputusan membeli properti dengan penuh percaya diri.

“Bagi Generasi Z yang masih ragu dalam mengambil keputusan membeli rumah atau properti, mereka bisa mengunjungi Rumah Property Index. Di dalamnya terdapat panduan lengkap, mulai dari cara mengumpulkan uang untuk uang muka, memilih cicilan KPR yang ideal, hingga menimbang-nimbang lokasi yang terbaik,” jelasnya.

Selain itu untuk mencari tahu tren kenaikan harga rumah per kuartal di berbagai lokasi favorit konsumen di sebagian kota-kota besar di Indonesia, Generasi Z bisa mengaksesnya lewat Rumah Property Index.

Ike menambahkan bahwa mereka juga bisa memanfaatkan fitur Kalkulator KPR yang tersedia di Rumah Property Index. Melalui fitur ini mereka bisa mendapatkan simulasi pembiayaan ideal yang besarnya didasarkan pada pemasukan yang mereka dapatkan.

“Sudah banyak pilihan rumah tersedia dengan cicilan yang kalau dihitung melalui Kalkulator KPR, per harinya setara dengan satu gelas kopi di kedai kopi ternama. Ini sangat pas bagi generasi Z yang baru masuk dunia kerja,” jelasnya.

Ike memberikan pesan bagi generasi muda yang suka jalan-jalan, “Pastikan mereka memiliki rumah atau tempat tinggal jika pulang dari petualangan penuh warna-warni instagrammable yang mereka jalani. Atau sesudah makan Avocado Toast yang melenakan sambil menyeruput kopi kekinian itu,” pungkasnya.

Rumah Petak Atau Rumah Bertingkat

Rumah Petak Atau Rumah Bertingkat

rumahawan – Semakin mahalnya harga lahan untuk membangun rumah dan juga semakin padanya terbatasnya lahan di daerah perkotaan, terlebih lagi mempunyai lahan tapi lebih cocok mimilih Rumah Petak Atau Rumah Bertingkat.

Mendesain rumah petakan 2 lantai di lahan seluas 20 x 30 meter, rencananya akan dibuat berhadapan 2 bangunan masing-masing 2 lantai agar tidak terkesan kumuh. Atas bantuannya diucapkan terima kasih.

Bapak Tris yang saya hormati,

Tanahnya cukup lebar. Secara sederhana saya membagi 2 blok rumah petak. Di sisi kiri dan sisi kanan. Dengan tangga di tengah. Hingga akses sirkulasi manusia mudah. Juga akses keamanan jika terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan menjadi simple.

Mari perhatikan denah di bawah ini :

1

Konsepnya saya buat homy. Rumah petak namun menampung segenap aktivitas keluarga muda atau keluarga kecil. Dengan anak 1 atau 2 dan masih kecil-kecil jelas konsep ini dapat di akomodir.

Baca Juga :

Kamar tidur ada 2. Dengan ruang keluarga di tengah dan kamar mandi di depan. Hingga menciptakan area terbuka bagi dapur yang berfungsi sebagai ruang cuci – jemur sekaligus.

2

Untuk lantai 2 juga sama konsepnya. Tipikal saja. Hingga pola struktur nya mudah. Dengan musholla dan ruang cuci – jemur bersama di tengah membuat area komunikasi menjadi mudah. Silaturahim antar penghuni petakan tetap terjalin.

3

Kini kita lihat 3 dimensinya. Terlihat jelas apa yang saya konsepkan tadi. Agak tidak lazim memang. Tapi inilah usaha saya untuk tetap menjaga privasi masing-masing penghuni. Namun juga tetap membuat pemilik kos mampu membangun dalam jumlah yang banyak, hingga tetap untung. Karena volume per unitnya yang tidak besar.

4

Nah, ini potongan 3 dimensinya. Ada lubang kisi-kisi tempat hawa masuk. Hingga ruang cuci jemur dan dapur tidak pengap. Baik di lantai 2 maupun lantai 1. Dan kisi – kisi ini menjadi sumber sirkulasi utama tiap unit rumah petak. Karena ia juga mengakses kamar tidur dan ruang keluarga.

Rumah Ideal Mempunyai Banyak Kamar

Rumah Ideal Mempunyai Banyak Kamar

rumahawan – Jika kami ingin rumah ideal mempunyai banyak kamar terlebih lagi untuk keluarga  yang memiliki anak lebih dari dua, tetapi lahan rumah tidak cukup luas. kali ini tim rumahawan akan memberikan sedikit tips untuk mengatur rumah ideal kamu.

Rumah idealnya dibangun sesuai dengan kebutuhan penghuninya. Tapi tidak semua orang mengerti dan bisa menerjemahkan keinginannya itu untuk diterapkan ke dalam desain. Di sini dibutuhkan bantuan desainer untuk merancang tata ruang.

Untuk keluarga engan anak lebih dari dua tentu membutuhkan rumah dengan kamar lebih banyak dibanding mereka yang punya satu atau dua anak. Sejumlah developer menangkap segmen ini dengan menawarkan rumah berkamar banyak di lahan kecil. Kavelingnya sengaja kecil agar harga jualnya lebih terjangkau. Selain itu ukuran kamarnya juga relatif kecil karena pengembang mengejar jumlah kamar.

Menurut Laura Saputra, Creative Director Klapa Interior Studio di Serpong, Tangerang, Banten, untuk rumah-rumah kompak tapi membutuhkan banyak kamar sebaiknya memang dengan custom design.

Baca Juga :

“Apalagi kalau lahannya terbatas, setiap sudut dan setiap centimeter sangat berharga, untuk itu penggunaan furniturnya juga harus modular atau customized furniture,” jelasnya kepada di Jakarta, Minggu

Menurut Laura, sangat sulit untuk menentukan luasan ideal bagi rumah yang ingin dirancang dengan banyak kamar. Intinya, untuk kamar anak paling tidak minimal dibutuhkan ukuran 3×3 dan kamar utama paling tidak 3×4. Sekali lagi ini harus menggunakan furnitur modular.

“Misalnya untuk kamar anak menggunakan tempat tidur sistem slide yang berfungsi juga sebagai meja belajar. Jadi satu kamar bisa untuk beragam fungsi, termasuk ketika anak beranjak besar, kamarnya memadai untuk menyimpan barang-barang koleksi dan menampung hobi dia. Pilihan lainnya, bila lahannya sangat terbatas bangunannya dibuat tiga lantai dengan resiko tampilannya seperti ruko,” katanya.

Laura mengatakan, yang sering terlupa adalah ruang service sebagai area untuk mencuci, jemur, dan setrika. Rumah dari developer umumnya tidak ada ruang seperti ini, kalaupun ada ukurannya tidak memadahi. “Ini yang bikin rumah jadi berantakan karena akhirnya proses mencuci dan menjemur baju dipaksakan dan membuat rumah menjadi tidak karuan,”